WARREN BENNIS
Warren Bennis merupakan salah satu guru
manajemen yang populer di bidang kepemimpinan modern. Pemikiran dan teori
manajemen yang dikembangkannya menjadikan dia salah satu orang paling
berpengaruh dalam studi kepemimpinan dalam beberapa dekade belakangan ini.
Melalui artikel ini, maka kami akan mengajak pembaca untuk lebih mengenal sosok
Warren Bennis.
Warren Gamaliel Bennis yang kini berusia 81 tahun, saat ini merupakan Profesor dan Distinguished Profesor sekaligus pendiri Leadership Institute di University of Southern California. Ia juga aktif sebagai konsultan dan speaker di seluruh dunia, dan penulis buku lebih dari 20 buku kepemimpinan best seller diantaranya adalah Leaders: Strategies for Taking Change, On Becoming A Leader, Managing People Is Like Herding Cats: Warren Bennis on Leadership, dan masih banyak lagi. Bennis juga pernah menjadi penasihat dari mantan presiden AS, yakni Kennedy, Johnson, Carter dan Reagan.
Pemikiran-pemikiran
Bennis sangatlah banyak, dan hanya bisa didalami jika Anda membaca
buku-bukunya. Namun, dalam artikel ini kami akan mengangkat beberapa pemikiran
penting milik Bennis.
Warren Bennis, dikenal luas sebagai guru kepemimpinan modern, mengidentifikasi enam kualitas personal.
Integritas
Integritas berarti
penyatuan kata-kata dan tindakan didalam nilai-nilai diri. Artinya lekat dengan
nilai-nilai ini sekalipun cara alternatif lebih mudah atau menguntungkan.
Seorang pemimpin dengan
integritas bisa dipercaya dan dikagumi karena memegang teguh nilai-nilai dengan
kuat. Mereka juga bertindak sebagai contoh yang powerful untuk ditiru
orang-orang disekitarnya, sehingga membangun seluruh organisasi dengan nilai
budaya yang powerful dan efektif.
Dedikasi
Dedikasi berarti
menggunakan waktu dan energi pada tugas yang harus diselesaikan daripada
memberikan waktu yang bisa Anda luangkan.
Posisi kerja
kepemimpinan bukan hal yang terkait dengan jika waktu. Artinya menyerahkan diri
Anda sepenuhnya untuk mengerjakan semua tugas, mendedikasikan diri Anda untuk
berhasil dan memimpin yang lain bersama Anda.
Berbudi luhur
Seseorang yang murah
hati memberikan kredit pada saat yang tepat. Juga berarti menjadi ramah dalam
mengalahkan dan memungkinkan orang lain yang dikalahkan untuk mendapatkan
martabat mereka.
Keluhuran budi dalam
kepemimpinan terkait dengan menilai orang dengan kesuksesan dan menerima
tanggung-jawab personal atas kegagalan.
Kerendahan hati
Kerendahan hati
kebalikan dari arogansi dan narsisme. Artinya mengakui bahwa Anda tidak
mewarisi superioritas dan konsekwensinya mereka tidak rendah diri di depan
Anda. Tidak berarti mengecilkan maupun mengagungkan diri Anda sendiri.
Pemimpin yang rendah
hati tidak merendahkan diri mereka sendiri, ataupun harga diri yang salah atau
rendah. Mereka hanya mengakui semua orang memiliki nilai yang sama dan tahu
jika posisi mereka tidak membuatnya sebagai Tuhan.
Keterbukaan
Keterbukaan artinya
mampu mendengarkan ide-ide yang ada diluar model yang ada, mampu menangguhkan
penilaian setelah seseorang mendengar pendapat orang lain.
Seorang pemimpin yang
terbuka mendengarkan orang-orangnya tanpa membungkamnya terlalu cepat, yang
setidaknya menunjukkan kepedulian dan membangun kepercayaan. Keterbukaan juga
memperlakukan ide lain yang secara potensi lebih baik daripada idenya sendiri.
Pada teritori dunia baru yang tidak pasti, bersikap terbuka dianggap sebagai
alternatif ketrampilan yang penting.
Kreatifitas
Kreatifitas
berarti berpikir secara berbeda, mampu keluar dari kotak dan melihat sudut
pandang baru atau yang berbeda atas sesuatu.
Bagi
seorang pemimpin, mampu melihat masa depan dimana mereka akan memimpin
pengikutnya, kreatifitas memberikan kemampuan untuk berpikir secara berbeda dan
melihat hal yang tidak dilihat orang lain, dan ini yang memberikan alasan bagi
pengikut untuk mengikutinya.
Sebuah
buku best seller-nya, Leaders: the Strategies for Taking Charge, yang
ditulisnya bersama Burt Nanus, merupakan hasil dari penelitian berdasarkan
wawancara dan observasi terhadap 90 pemimpin sukses di AS. Dari penelitian
tersebut, mereka menemukan bahwa terdapat empat strategi utama yang jadi kunci
sukses kepemimpinan mereka, dan ini merupakan inti dari sebuah kepemimpinan:
Attention through vision
Para
pemimpin yang sukses dapat menarik perhatian orang melalui visi yang mereka
punya. Mereka merupakan orang yang results-oriented dan visioner, sehingga visi
besar serta komitmen mereka yang luar biasa menjadi magnet bagi orang lain
untuk turut serta menciptakan visi tersebut.
Meaning through communication
Visi
boleh bagus, namun tanpa komunikasi yang efektif, maka visi tersebut tidak akan
pernah bisa terwujud. Dalam mengkomunikasikan visi, maka pemimpin harus bisa
menyampaikan suatu gambaran di masa depan yang mendorong antusiasme serta
komitmen orang lain.
Trust through positioning
Trust
merupakan suatu fondasi penting dalam organisasi. Positioning merupakan
serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengimplementasikan visi dari
pemimpin. Visi merupakan idenya, sementara positioning merupakan ceruk yang
diciptakan oleh pemimpin tersebut. Untuk melakukannya, maka pemimpin harus
merefleksikan clarity, constancy, persistence serta reliability. Dengan
menciptakan positioning secara kontinu, maka pemimpin dapat membina sebuah
trust dalam organisasinya.
The deployment of self through positive self-regard
Seorang
pemimpin harus dapat menghargai dirinya sendiri secara positif, tanpa harus
berlaku secara egois. Positive self-regard terdiri dari tiga komponen utama:
memahami kekuatan diri sendiri, kapasitas untuk menumbuh kembangkan kekuatan
tersebut; dan kemampuan untuk mencocokkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
dengan kebutuhan organisasi.